Cinta tak harus memiliki
Judul : cinta tak harus memiliki
Huff...!!!
Haaa...!!!
Aku menghirup udara dalam-dalam dari hidung lalu mengeluarkan dari mulut.
Menghirup udara segar di pagi hari.
Di tengah-tengah pintu gerbang sekolah aku berdiri memandangi gedung sekolah itu.
Sma fujiwara Sekolah faforit, hannya ank yang pintar dan kayalah yang bisa masuk ke situ.
Berkat asuransi ayahkuh, q bisa masuk sekolah elit seperti ini....
pandang'an ku dan hayalanku mulai pecah ketik terdengar suara mobil berhenti di belakang ku.
Langsung aku berpaling untuk melihat mobil itu, " mobil sedan hitam yang bagus " ujar ku dalam hati,
terlihat di depan ujung tengah mobil itu ada ukiran terbuat dari perak yang berbentuk tiga kristal membentuk lingkaran, " wah itu kan mobil unlimid edisi cuman di buat 1 di indonesia ini" kata ku dalam hati,
terlihat seorang supir paruh baya berpake'an hitam turun dari mobil dan membukakan pintu belakang mobil itu " nona sudah sampai di sekolah baru anda " ujar supir itu ke pada wanita yang duduk di belakang, terlihat 2 wanita cantik yang satu seumuran ku, kulitnya putih rambutnya agak keriting berwana pirang terurai dan yang satunya lagi tak kalah cantik, sekilah mata memandang mereka kayak kembar tapi jika diamati lebih teliti dia lebih tua. Tak sengaja aku sedikit mendengar percakapan mereka ber dua
"haha ( ibu ) aku brangkat dulu y " ujar wanita yang seumuran ku, " oke.. hati'' ya, jangan terlau capek dan jangan memaksa kan diri,"
"Ea ea bu, jangan terlalu menghuwatirkan ku, aku bisa menjaga tubuh ku ini bu" sambil turun dari mobil itu, saat berjalan menuju ke arah ku, dia menghentikan langkahnya sejenak kami ber 2 sempat bertatap muka sejenak, matanya biru bagekan lautan yg tenang entah perasan ku terasa aneh tatapan itu terasa tidak asing bagi ku, lalu dia melewati ku tanpa berkata sepatah kata pun, " dasar pendek " ujar ku sedikit keras.
Dia tingginyanya sebahu ku mangkanya ku panggil dia pendek. Dia mendengar perkata'an ku, seketika itu jugak dia berbalik badan dan menghampiri ku, sambil berjinjin dia menatap mata ku lalu dia berkata
" apa yang kamu maksut pendek..?''. Aku kebingungan untuk menjawab pertaya'an itu aku tak bermaksut menghinanya perkata'an itu tiba-tiba aja keluar dari mulutku, tanpa berfikir panjan aku pun menjawab
" emmm... maksut ku pendek, pensil ku terlalu pendek jadi aku mau menggantinya dengan yang baru '' sambil memalingkan muka '' bodoh alasan tak logis, mana mungkin dia percaya dengan alasan seperti itu'' aku berbicara dalam hati, muka yang tadinya marah lambat laun mulai tersenyum, entah kenapa senyuman itu membuat jantung ku berdebar- debar. Terlihat mata gadis itu ber kaca'' meneteskan sedikit air mata di pipinya.
''apa kamumenangis ..?'' Tanya ku,
'' menangis..?, tidak aku tidak menangis hanya saja mata ku terkena debu'' sambil menghapus airmata yang membasahi pipinya. teet... terdengar bel sekola'an menandakan pelajaran jam pertama akan di mulai tak lama setelah bel ber bunyi terdengar suara mikrofon
" kepada semua murit baru di harap kumpul di aula " kami ber 2 adalah murit baru di sekolah ini, aku masih mekai seragam smp yang biyasa di pakek di hari senin. sedangkan dia memakai baju putih lengan pendek, rok mini hitam berdasi kuku-kupu berwarna hitam ,
''aku tak pernah melihat seragam seperti itu di kota ini, mungkin aja dia dari sekolah yang jauh '' pikir ku dalam hati, tanpa perkenalan aku mengajak dia bergegas menuju aula.
sesampainya di aula kami berpisah menuju barisan, barisan di pisah menjadi 2 barin cowok dan barisan cwek. Karena kami datang terlambat aku dapat posisi paling belakang sendiri paling kiri sedangkan dia dapat posisi barin paling belakang ujung sebelah kanan, dia berada tepat di samping ku hanya saja agak jauh, sesekali aku mencuru-curi pandang ke dia sambil mendengarkan penjelasan guru yang sedang bicara di depan, sempat terlintas di fikiran ku tentang awal pertemuan tadi, aku pun mulai berhayal '' mungkinkah waktu di smp dulu dia di panggil dengan julukan pendek di kelasnya, jadi mungkin aja dia di ejek dengan sebutan pendek di kelas sehingga dia marah ketika aku sebut dia pendek, tp kenapa dia menangis...?,
'' di situlah penuh tandatanya, apa mungkin dia di ejek kayak gitu ampe di menangis, hahahaha... gak mungkin dia bukan bocah ank SD lagi'' saat asik-asiknya melamun tak sadar kalau sudah selesai acaranya, ahirnya semua siswa di bubarkan, aku mencari si pendek tapi tidak ketemu suasana di sini rame kayak pasar lalu aku pun memutuskan langsung menuju ke kelas yang baru, kelas 1-3 itu kelas ku, awalnya aku tak tau aku masuk kelas yang mana, tadi pas di aula di jelaskan bahwa setiap murit telah di bagikan kartu pelajar saat pengumuman hasil tes kemarin dan di kartu itu tertera kelas yang akan menjadi kelas ku dalam 1 tahun ke depan, di kartu itu tertulih nama ku'' rehan saputra/ 1-3'' akutak tau fungsi kartu ini untuk apa, sekilas terlihat kartu ini seperti kartu ATM yang bisa di gesek di pojok kanan atas terdapat tulisa visa, ''ini kan kayaknya bukan sekedar kartu nama biyasa mungkin aja aku akan berkuasa dengar kartu ini,hahahaha'' mulai aku ber imajenasi yang tak jelas sambil jalan ke kelas, sesampainya di pintu masuk kelas terlihat banya teman-teman yang tak ku kenal becanda tawa di rungan tersebut. Tiba-tiba ada tangan yang menepuk pundak ku dari belang aku pun sedikit kaget, langsung aku tengok ke belang ternya teman 1 kelas ku dulu waktu di kelas 3 SMP, teman cwek yang dulu suka usilin aku ketika di kelas namanya adalah cantika elok pratiwi biyasa teman - teman dulu memanggilnya elok, sifatnya agak tomboy berambut pendek seleher warna rambut hitam, poni depan selalu di tarik ke belakang dengan bando jadi jidatnya kelihatan.
'' aduh...!! kenapa kamu selalu memukul jidat ku ketika bertemu...?''
''itu balasan karena selalu mengusili ku''
'' tapi pukulan mu ini terlalu keras''
'' itu balasan yang dulu, dulu waktu aku mau duduk kamu menarik bangku ku sehingga aku jatuh dan di tertawai teman satu kelas, aku belum sempat membalas jadi aku balas sekarang''
Kami ber 2 bicara panjang lebar di depan pintu masuk kelas, '' eh ada guru'' terik seorang murit yang berada di luar berlari ke dalam kelas untuk duduk, dan semua bergegas duduk di bangkunya masing-masing hanya aku dan elok yang belum memilih tempat duduk, terlihat di pojok tengah ada 2 bangku kosong aku mengajak elok duduk di sana.
Bersambung...!!
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Writed by hsjjshh